[Insight] Masa Depan Youtube: Ketika Kreator Harus Bersaing dengan AI

Tutup Bab Lama, Era Baru YouTube Sudah Mulai dan Lebih Menantang

Wajah lamanya mungkin belum sepenuhnya mati. Ketika banyak kreator yang memutuskan berhenti dan kemudian kembali lagi, maka disinilah dapat dikatakan bahwa di masa depan YouTube masih ada (baca: tren media sosial 2024). 

masa depan youtubeMemang, bukan kejutan bila kamu sudah mengetahui tentang hengkangnya sejumlah YouTuber ternama. Karena di sisi lain, ada komunitas yang terus berkembang seperti gaming dan podcast. Jadi, platform ini masih akan eksis. Dengan wajahnya yang baru. 

Menurut kamu, apa yang bakal terjadi pada generasi YouTuber terbaru?

Tutup Bab Lama, Era Baru YouTube Sudah Mulai dan Lebih Menantang

Satu hal yang harus dipahami bahwa ada banyak perubahan yang terjadi dengan YouTube. Kreator dan influencer baru sudah menyadari bahwa mencapai kesuksesan di platform ini menjadi lebih sulit. Hanya kreator yang siap menutup babak lama dan mengarahkan konten ke arah yang berbedalah yang mampu melihat perubahan ini bukanlah hal yang mengejutkan. 

Hannah Witton salah satunya. Salah satu Youtuber terkenal ini optimis setelah melihat peningkatan jumlah pelanggan Patreon sejak video perpisahannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa jika dia mengucapkan selamat tinggal kepada YouTube maka para pengikutnya mungkin juga akan ikut pindah.

Sejumlah Kreator Papan Atas Memutuskan untuk Hiatus di Tahun 2024

Matthew Patrick atau MatPat memiliki jutaan pengikut (lebih dari 19 juta). Saat mengumumkan untuk mengundurkan diri dari YouTube pada januari lalu, dia mengatakan dengan gamblang bahwa menjadi seorang youtuber dengan banyak penggemar tidak jauh berbeda dari selebritis. Itu adalah sebuah profesi bagi orang seperti dia. 

Sepakat dengan MatPat, kita bisa menapak tilas ke tahun 2010-an. Pada tahun tersebut, YouTuber adalah karir yang baru. Kreator membangun hubungan yang kuat dengan penggemar mereka sebagai seorang selebritas yang lebih dapat diterima dan diakses. Dan hanya alasan usia, kelelahan dan tekanan yang membuat seorang kreator seperti dirinya memutuskan untuk hiatus. 

Meski demikian, dia juga mengakui bahwa kesulitan yang meningkat akibat algoritma dan kebijakan platform yang terus berubah juga turut berpengaruh terhadap keputusannya.

Fyi, Matthew Patrick adalah kreator The Game Theorists yang sekarang sudah menjadi bagian dari bisnis yang lebih besar. Pada Desember 2022, Patrick dan Stephanie (istri sekaligus rekan bisnis) menjual perusahaan mereka, Theory Media, kepada startup Lunar X. Ini memberi mereka kesempatan untuk mundur dari sorotan dan mengambil posisi operasional yang lebih besar di belakang layar.

Selain MatPat, Tom Scott memutuskan untuk mengakhiri seri YouTube terkenalnya “Things You Might Not Know” setelah dikenal selama 1 dekade. Scott mengatakan bahwa menjadi YouTuber masih merupakan pekerjaan impiannya. Tetapi dia merasa lelah. 

“Ini adalah pekerjaan yang terus berkembang dan semakin rumit sementara saya sangat lelah.” katanya kepada Guardian. “Semua orang yang saya kenal menyadari jumlah penayangan mereka perlahan-lahan menurun sehingga pendapatan mereka dari iklan berkurang.”

Mengapa Kreator Populer Meninggalkan YouTube?

Adalah Zoe Glatt, seorang etnografer digital dan ahli media feminis, yang mengatakan  kepada Business Insider bahwa perginya sejumlah kreator elit berkaitan dengan masalah yang sudah ada sebelumnya. Sistem algoritmik yang tidak jelas dan mekanisme monetisasi yang tidak dapat diandalkan menjadi alasan mengapa kreator merasa tidak pasti dan lelah. 

Keluhan juga dilemparkan terhadap kecenderungan YouTube terhadap video pendek dibandingkan dengan video yang lebih panjang. Menurut Glatt, ketika YouTube memprioritaskan satu metrik atau jenis konten, maka akan menyebabkan riak ke seluruh ekosistem platform dan mengacaukan kreator yang sebelumnya sukses dan seluruh genre.

YouTuber OG yang Tumbuh Dewasa

masa depan youtube 2024Banyak hal dapat berubah dalam satu dekade. Termasuk usia dan kehidupan pribadi dari beberapa kreator yang sudah disebutkan. Matthew Patrick sendiri sudah menginjak 37 tahun dan menjadi seorang ayah bagi anaknya bernama Ollie. Dia tidak mampu lagi hanya mendedikasikan waktu ke platform yang sudah melejitkan namanya. 

Youtuber lain, Hannah Witton, pun demikian. Dia sudah mendedikasikan waktu dalam 1 dekade dalam konten edukasi seksual. Pengikutnya lebih dari tujuh ratus ribu. Saat mengundurkan diri dari salurannya tersebut, dia membeberkan bahwa alasan kelelahan menjadi faktor utama. Selain itu, Witton mengingatkan tentang ‘jebakan pertumbuhan’ yang mengintai kreator. 

Apa maksud dari jebakan pertumbuhan? Tidak lain adalah berubahnya posisi seorang kreator saat memutuskan untuk melakukan perubahan pada saluran youtube mereka. Misalnya dengan menjadi seorang manajer lalu membayar kreator lain untuk menjalankan channel. Pada tahap ini, kreator tersebut menjadi terpisah dari audiennya. 

Dampak Besar AI

Kemajuan jenis konten yang dihasilkan AI membuat YouTuber mempertanyakan masa depan mereka. Teknologi AI sudah digunakan untuk menyederhanakan proses editing membuat konten dalam jumlah masif; mengambil tempat di seluruh platform. 

Lanskap digital saat ini jauh berbeda dari masa lalu ketika YouTuber harus bekerja tanpa lelah dengan merangkap sebagai talent, editor, desainer grafis dan manajer media sosial secara mandiri. 

Bayangkan jika kamu berada di posisi kreator ‘zaman old’. Tentu, kamu akan merasa frustasi seperti mereka setelah menyadari bahwa dengan AI, beberapa orang tidak perlu waktu lama untuk membuat konten video sebanyak 10 atau 20 per hari. Tidak berhenti di situ, dengan AI pula, mereka menyebarkan konten di berbagai saluran sekaligus menguasai algoritma yang ada. 

Video berbasis AI saat ini mengambil alih posisi kreator terdahulu pada sejumlah genre konten. Sebut saja konten review film dan konten edukasi. Bahkan, konten AI yang menargetkan anak-anak pun sudah bermunculan. Termasuk konten pembelajaran. 

Jadi, karena ketidakpastian YouTube terkait konten AI maka kreator-kreator di atas memilih undur diri dari persaingan. 

Siapa yang Masih Bertahan Saat Ini?

YouTuber yang pensiun bukanlah hal baru. Beberapa tahun terakhir banyak kreator yang dicintai termasuk Tyler Oakley, Jenna Marbles dan Tanya Burr melakukan hal yang sama. Selain karena kelelahan dan ketidakpastian, penurunan jumlah penonton pun jadi penyebabnya. 

Dari semua nama kreator teratas, ada satu nama yang belum bergeser. Yakni, MrBeast. Dia terus mendominasi platform dengan pertumbuhan jumlah pengikut dari 91 juta menjadi 244 juta hanya dalam dua tahun terakhir. Di tahun 2024, videonya telah ditonton lebih dari 5 miliar.

Bertahannya MrBeast di tengah gempuran perubahan dan AI membuat banyak ahli berpendapat bahwa dalam beberapa waktu kedepan akan ada persaingan ketat antara kreator sepertinya dengan konten hasil AI. 

Tantangan Baru bagi Kreator

Di masa depan YouTube yang semakin kompetitif, kreator harus bersaing dengan akun-akun yang dapat menghasilkan puluhan konten setiap hari. Meskipun konten AI sering kali kurang dalam hal kualitas, daya tariknya yang mudah dan cepat dikonsumsi membuatnya populer. Khususnya di kalangan penonton yang tidak ingin berpikir terlalu banyak tentang apa yang mereka tonton. 

Masa Depan YouTube: Antara Kreator dan AI

Perubahan besar yang terjadi di YouTube menunjukkan bahwa platform ini berada di ambang era baru. 

Kreator seperti MrBeast yang mampu menghasilkan video dengan biaya tinggi dan kualitas sinematik akan mendominasi, sementara konten yang dihasilkan oleh AI semakin merajalela. Di sisi lain, kreator tradisional yang telah membangun basis penggemar dengan konten autentik dan relatable kini menghadapi tantangan besar untuk tetap bersaing.

Apa saran dari kami terkait masa depan YouTube yang belum pasti dan penuh gejolak ini? Tidak ada saran yang lebih baik daripada ini; ikuti perubahan, lakukan sesuatu yang baru, jadi bagian dari bab terkini dalam perkembangan YouTube.

sumber gambar: freepik.com

Dapatkan update terbaru dengan berlangganan.

Tinggalkan Pesan

Alamat surel Anda tidak akan disiarkan.

Terimakasih Sudah Mengunjungi Laman ini.

Situs web ini menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Kami akan menganggap Anda baik-baik saja dengan ini, tetapi Anda dapat menyisih jika mau. Terima Lanjut Baca